BERPENGHASILAN 20-30 JUTA dari Lovebird sebab yakni sering ketipu |
Gonta-ganti usaha pernah lakoni oleh Lilik Fitrianto. Namun , dari sekian banyak usaha yang ditekuninya , belum ada satu pun yang sanggup membuatnya merasa nyaman. Setelah menekuni usaha peternakan burung Lovebird , Lilik justru menemukan sebuah kenyamanan.
Tidak hanya itu , dari ternak Lovebird tersebut , sekarang Lilik sanggup menerima penghasilan Rp20 juta-Rp30 juta per bulan. Kini kesibukannya hanya soal Lovebird. Nama peternakannya , LS Bird Farm sudah begitu dikenal di kalangan kicau mania di Jawa Tengah. Burung-burung Lovebird hasil penangkaran LS Bird Farm yang diberi Ring KLI H112 Larasati , selalu diburu penghobi lovebird , baik yang kekekan (kicau) maupun penghobi lovebird warna. Lilik sebetulnya , sudah pernah menekuni bisnis ini , waktu beliau beternak murai batu.
Namun sebab yakni banyak hambatan , beliau beralih bisnis telepon genggam. Dia ternyata tidak menemukan gairah dalam bisnis ini. Dia kembali ke bisnis burung pada 2010 , saat itu Lilik mulai mengumpulkan indukan lovebird dari berbagai daerah. Semua burung yang menurut beliau anggun dan sesuai dengan kantong langsung dibeli. Saking semangatnya mengumpulkan indukan , beliau berkali- kali tertipu. Namun dari situlah Lilik mencar ilmu dan sanggup memilih burung berkualitas bagus.
“Dulu Lovebird masih mahal dan susah. Sering kali waktu beli katanya penjualnya sudah indukan tapi setelah diternak ternyata betina semua atau jantan semua ,” ungkapnya.
Peternakan lovebirdnya sekarang menempati lahan seluas lebih dari 220 meter persegi. Isinya bukan hanya lovebird sayur dengan warna-warna standar , tapi sekarang hampir semuanya burung-impor.
Seperti jenis blorok , baik Green Series (GS) atau Blue Series (BS) , parblue , biola , bahkan ada jenis lovebird Pale Fallow yang sedang banyak digemari. Harganya pun tidak murah , tapi puluhan juta rupiah per pasang.
“Dulu waktu awal beternak saya tidak punya perencanaan , tapi sekarang beda. Sudah ada manajemen beternak yang baik , dengan materi yang baik pula. Kalau tanpa manajemen , tentu akhirnya pun kurang maksimal. Yang penting yakni mau mencar ilmu ,” kata pembina Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) , Ungaran , Semarang dan Ambarawa (USA) ini.
Lilik juga berhasil menyilangkan lovebird biola dengan blorok BS. Hasil persilangan yang belum diketahui jenis itu , memiliki warna yang sangat menarik , yang tidak masuk jenis biola maupun BS.
“Saya sendiri masih belum tahu masuknya jenis apa. Sudah ada beberapa orang yang menawar namun sengaja saya simpan untuk disilangkan lagi ,” ucapnya.
Para pembeli burung-burungnya tidak hanya datang dari Semarang dan sekitarnya , namun juga di luar Jateng , mirip Surabaya , Ponorogo , Malang , Bandung , Jakarta bahkan dari beberapa tempat di luar Jawa. Lilik ingin mengekspor lovebird ke pasar Asia maupun Eropa. Dia mendengar berita bahwa lovebird Indonesia sekarang mulai diincar oleh penyuka burung di tempat tersebut.
“Lovebird di Indonesia memiliki kualitas yang anggun , dan warna-warna baru yang menarik sering muncul di Indonesia , salah satunya yakni jenis biola biru. Biola biru pertama kali ada di Indonesia ,” ujarnya.
0 Response to "Berpenghasilan 20-30 Juta Dari Lovebird Alasannya Yakni Ialah Sering Ketipu"