BURUNG MABUNG!!!! pilih obat “penumbuh bulu” atau “perontok bulu" ??? |
Para penghobi burung , termasuk Anda tentunya , sering mengeluhkan masa mabung (molting) burung alasannya ialah penuh kerepotan. Namun perlu ditegaskan lagi bahwa masa mabung burung memang sangat-sangat menuntut perhatian Anda. Ketika Anda menghadapi dilema mabung , biasanya yang Anda cari ialah "obat perontok bulu". Nah adakah obat mirip itu? Ada di pasaran.
Perlu diketahui bahwa yang diharapkan burung untuk mabung gotong royong ialah “daya dorong” dari dalam dan bukan “daya cabut” dari luar tubuh. Karena pemahaman yang keliru mirip itu , kita akan segera bergegas mencari “obat perontok” dan mengabaikan perlunya “obat penumbuh” dalam merampungkan dilema mabung.
Kalau sekadar perontok bulu , maka yang saya perlukan hanyalah memegang burung , lantas brul... brul... brul... saya cabuti saja pasti cepat bersih hehehe.
Akibatnya apa? Anda kurang bahkan tidak memperhatikan apa kandungan yang ditawarkan oleh obat “perontok bulu“. Isinya mengandung removal pun tetap Anda beli. Ya jangankan bulu burung , bahkan cat mobil pun akan segera mengelupas dikala disemprot removal. Memang , kandungan removal dalam “obat perontok bulu” kadarnya sedikit.
Kadar removal “yang sedikit” ini menjadikan dilema. Jika kadarnya kurang , maka yang tercerabut hanyalah bulu-bulu kecil sementara bulu besar tetap membandel. Membandel alasannya ialah removal tidak mampu masuk ke jaringan kulit-dalam di mana bulu besar menancap. Alih-alih bulu tercerabut , kulit burung yang mengelilingi pangkal bulu menjadi mati dan berkeriput yang selanjutnya “mengikat” pangkal bulu sehingga tidak mampu lepas-lepas sampai bulu luar “nyerit-nyerit” amburadul tidak karuan.
Bagaimana jikalau disemprot berulang kali semoga removal yang menempel ke bulu burung lebih banyak? Boleh saja , tetapi saya jamin lapisan kulit ari bakal “terbakar” dan mengeras serta menutup pori-pori kulit sehingga burung bakal kesulitan menumbuhkan bulu baru.
Lagi pula , sebanyak apapun Anda menyemprotkan perontok bulu pasti tidak mampu menembus semua lapisan kulit yang mengikat akar bulu. Hal ini akan menjadikan ada bulu yang sulit sekali rontok alasannya ialah memang sudah “terikat” oleh cengkeraman kulit ari yang mati dan mengeras.
Obat perontok “dari dalam”
Selain ada perontok bulu yang disemprotkan ada juga yang diminumkan alias berproses dari dalam tubuh. Kalau dalam anjuran iklannya ialah menjamin bulu burung segera rontok , maka biasanya kandungannya ialah protein kadar tinggi atau zat lain yang sifatnya membuat proses metabolisme di dalam tubuh burung berjalan “jungkir balik” , dan mampu juga zat yang bersifat hormonal.
Dalam kondisi tertentu , tanpa obat semacam itu pun bulu praktis sekali rontok. Katakanlah hanya dengan mengubah menu pakan setrik ekstrim , bulu burung rontok bahkan termasuk bulu muda yang belum lama tumbuh. Inilah yang biasanya menjadikan kita keheranan alasannya ialah burung belum genap mabung , bulu mudanya sudah rontok lagi padahal bulu anyir tanah yang belum rontok tidak rontok-rontok juga.
Produksi hormon tertentu yang terpacu keras (untuk konteks awam , kita sebut saja semacam adrenalin) , juga menjadikan bulu burung praktis rontok apalagi bulu muda. Dalam hal inilah mengapa saya selalu menekankan semoga burung yang gres selesai masa mabung harus menjalani masa rekondisi bulu sebelum ditarungkan. Jika bulu gres belum benar-benar berpengaruh menancap , dia akan praktis lepas begitu burung terforsir tenaganya atau terpompa setrik kencang produksi hormon “adrenalin”-nya.
Dalam konteks itulah ada dasar teorinya juga jikalau banyak penghobi burung yang menarungkan burung-burung yang seharusnya sudah memasuki masa mabung tetapi tidak juga mabung. Harapannya sudah pasti , burung segera brul… mabung.
Semua hal yang sifatnya “merontokkan bulu” baik dari dari luar (semacam removal) maupun dari dalam (makanan pengacak proses metabolisme dan pemompa produksi hormon) bukanlah pilihan yang tepat untuk membantu proses mabung burung kita.
Lantas , jikalau saya lebih memilih obat “penumbuh bulu” daripada “perontok bulu” bagaimana ceritanya?
Protein penumbuh bulu
Sebelumnya , kita perlu berbitrik dulu ihwal bagaimana tumbuh kembang bulu semasa burung mabung.
Bulu rontok setrik normal selama masa mabung gotong royong dipengaruhi minimal oleh dua faktor utama. Pertama , nutrisi yang mendorong kesiapan fisik burung untuk menumbuhkan tunas bulu gres dan , kedua , terbukanya pori-pori di lapisan luar kulit burung.
Selama masa mabung , bulu lama akan segera diganti bulu gres , dan selama rontok itulah burung kehilangan 25% total berat badannya dan mutlak harus diberikan pengganti setidaknya seperempat dari jumlah total protein dalam tubuhnya.
Bulu dan selubung bulu burung terdiri dari lebih dari 90% keratin , yakni protein bulu yang diharapkan burung selama proses mabung. Protein bulu berbeda dari protein lain di dalam tubuh , semisal protein telur , dan membutuhkan proporsi yang berbeda atas asam amino-nya (blok bangunan protein-nya).
Burung mabung harus diberikan masakan mengandung asam amino. Dia kemudian akan menyerap dan menyimpannya sebagai keratin. Jika proses ini tidak mendapatkan dukungan asupan pakan yang benar , maka dipastikan akan menjadikan dilema di kemudian hari. Misalnya saja mabung tidak tuntas atau proses rontok bulu berhenti di tengah jalan.
Pada dikala yang sama burung membutuhkan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Permintaan energi yang besar untuk memproses protein yang diharapkan dalam pembentukan bulu menjadikan burung harus lebih banyak diberi asupan masakan selama masa mabung. Untuk diketahui saja , energi yang diharapkan burung untuk menumbuhkan bulu gres ialah sekitar dua setengah kali energi yang diharapkan burung selama masa bertelur.
Faktor-faktor penentu masa mabung selama ini tidak sepenuhnya dipahami alasannya ialah memang rumit. Hal itu melibatkan antara lain dilema kadar hormon , usia , warta terkini dan cuaca dan kondisi lingkungan setrik umum. Namun hal yang paling penting ialah perlunya pelengkap pasokan kebutuhan gizi untuk burung selama mabung sehingga mereka mampu membuatkan bulu sebaik-baiknya.
Tetapi sekali lagi , yang diharapkan burung bukanlah energi sembarang energi , tetapi lebih pada energi untuk memproduksi bulu. Dalam konteks inilah sangat perlu adanya pasokan asam amino yang mengandung sulfur mirip metionin dan sistin (lihat lagi misalnya artikel A-Q Molting , mabung , ngurak , nyulam pada burung.
“Mandi sauna”
Kalau pada poin-poin di atas masalah asupan masakan yang diharapkan burung semoga praktis tumbuh bulu , sekarang kita akan membahas dilema “bantuan” yang diharapkan selama masa mabung semoga pori-pori kulit lebih terbuka.
Tips A-Q Molting , mabung , ngurak , nyulam pada burung yang menyebutkan perlunya burung di-full kerodong dan lain-lain , gotong royong bertujuan memastikan pori-pori kulit burung terbuka. Untuk memberi bobot lebih pada “rekayasa proses mabung”
1. Selama masa mabung , cobalah burung Anda ditempatkan di ruangan yang hangat , lembab , dalam kondisi full kerodong. Pastikan bahwa di dalamnya tersedia cukup air minum. Agar kondisi kesehatan terjaga , pada pagi hari tetap diangin-anginkan di udara segar tetapi tidak langsung kena sinar matahari.
2. Jika tidak ada ruangan hangat-lembab , Anda mampu juga meletakkan burung di teras rumah pada siang hari dalam kondisi full kerodong. Lantas semprot setrik merata cuilan luar kerodong dengan air.
Tujuan kedua hal di atas ialah menawarkan burung terapi “mandi sauna” sehingga ada jaminan bahwa pori-pori kulit burung selalau terbuka setrik maksimal selama masa mabung. Dengan trik demikian , maka proses mabung akan menjadi lebih lancar dan suksesssss…
Sekarang , apakah Anda tetap memilih terapi “merontokkan bulu” daripada terapi “menumbuhkan bulu”?
Salam rontok ,
@omkicau.com
0 Response to "Ini Alasannya!!!! Burung Mabung Tidak Pakai Perontok Bulu ???"