Latest News

Cara Memilih Indukan Murai Batu


Sebagaimana pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya , maka untuk memilih indukan jantan , pilih saja murai kerikil yang sehat , tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya , mampu dipilih yang usia di atas 1 tahun , mulus dan sudah mau bunyi bila didekatkan dengan murai kerikil jantan. Pilihlah jantan dan betina yang jinak , dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal murai kerikil , pilih sesuai harapan Anda. Bisa asal Lampung , Aceh atau dari manapun.


Untuk penjodohan , sama dengan proses penjodohan cucak ijo pada artikel saya sebelumnya. Tetapi , baiklah , saya tulis ulang saja di sini. Intinya , proses penjodohan mampu dilakukan dengan kandang penjodohan , yakni kandang bersekat yang sekatnya mampu kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya kandang sekat , mampu gunakan kandang harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan kandang si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini , maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh , betina akan menghindar dengan trik menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini mampu berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang terperinci , murai kerikil betina yang sudah birahi , tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap dan selalu berusaha mendekat ke murai kerikil jantan.

Untuk membuat burung cepat jodoh , ia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :

1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa , misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan semoga keduanya terpacu birahinya.

2. Hari kedua , jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi , misal 10 : 5 , hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya.

3 , Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi , ia akan memainkan EF di mulutnya , dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan alasannya yaitu tidak mendapatkan jatah makan , sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.

Proses ini mampu dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri , mampu sehari , 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh.

Proses penjodohan mirip itu pula yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan hingga jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi.

Kadang , ada juga penangkar yang pribadi memasukkan murai kerikil jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan saat murai kerikil jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak bergairah terhadap pasangan.

Berkaitan dengan penjodohan murai kerikil ini , ada tips yang disampaikan Om Rudi Jambi yang sudah sukses menangkar murai batu. Dalam tulisannya di forum KM , Om Rudi menulis mirip di bawah ini.

1. Agar proses penjodohan lebih gampang , iapkan betina lebih dari 1 ekor , dekatkan dengan pejantan yang telah diseleksi , baik dari kualitas bunyi , katuranggan maupun prestasinya. Bila sudah ada yang tampak rajin bunyi , ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik , itu pertanda si betina sudah birahi , pilih betina tersebut , dekatkan dengan pejantan ditempat terpisah selama kurang lebih 3 hari.

2. Masukan ke dalam kandang bersekat , atau biasanya disebut kandang jodoh , atau bila tidak ada kandang bersekat boleh juga mengunakan kandang biasa yang diletakan berhimpitan.

3. Harus dilakukan pengamatan setrik rutin , untuk memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut.bila sudah terlihat dekat , yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat , gres masukan ke kandang penagkaran.

4. Amati perilaku indukan , amati terus apakah si pejantan sudah benar-benar mau mendapatkan pasangannya. Tanda-tanda penjodohan yang sukses , apabila sepasang indukan sering berduaan , sering kejar-kejaran , tapi bukan saling serang.sebaliknya bila sang jantan mengejar dan menghajar betina , maka segera pisahkan kembali pasangan tersebut , karna bila diagarkan mampu berakubat fatal…yakni…. janjkematian pada sang betina…

5. Lakukan penjodohan alternatif , ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama selama 1 ahad , kemudian masukan betina kedalam kandang kecil dan masukan kedalam kandang besar , sementara itu agarkan sang pejantan bebas didalam kandang penangkaran dan merasa lebih berkuasa , langkah ini juga bertujuan mengurangi birahi pejantan.

6. Ganti pasangan bila tidak mau jodoh , ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak dilakukan , yakni bila pasangan tersebut tetap tidak mampu jodoh , ganti betina dengan betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal sambil diamati perkembangannya.

Nah , lagi-lagi tips saya tetap sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis , yakni bila burung kita sulit atau lama berjodoh , maka kita mampu menggunakan BirdMature. BirdMature yakni produk untuk meningkatkan birahi burung setrik cepat , terutama untuk burung-burung penangkaran.

Menurut pengalaman penangkar murai kerikil , salah satunya yakni Om Didik di Gresik (RR BF) , murai kerikil betina usia muda sudah mampu dijodohkan dan mampu berproduksi dan malah relatif produktif ketimbang yang tua. Murai kerikil betina usia sekitar 8 bulan , sudah mampu dijodohkan dan ditangkarkan. Sedangkan jantannya , tetap menggunakan pejantan yang usianya lebih bau tanah , minimal usia satu setengah tahun.
Terimakasih dari penghobby burung

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Memilih Indukan Murai Batu"

Total Pageviews